Rabu, 06 Juni 2012

Pelukan hangat untuk Ayah

Rindu masa itu.. ketika terakhir kali aku memeluknya.. Air mata mengalir deras..
Semua hanya tinggal bayang-bayang.. Hampa.. sangat hampa..

Masih terekam pandangan matanya yang sangat tajam.. Ini membuatku semakin merindukannya.. Sifat acuhnya yang tak tergantikan..
Semua tentangnya.. membuat air mata ini terus mengalir.. tanpa henti..

Ayah.. kau mendengarku???
Jika ada satu permintaan untukku.. aku ingin terus hidup bersamamu..
Lihat mereka.. orang-orang yang mengagumi sosokmu.. Mereka kehilangan..
Apalagi aku...

Ayah..
Keenam wanita terbaikmu selalu menjaga amanahmu..
Kami telah menerjang badai.. mengikuti jejakmu..

Ayah.. ingatkah kisah itu..
Saat kau mengambil raport ku.. Terlihat raut wajah itu.. kecewa..
Masih terekam ayah.. aku menyesal..

Ayah.. jikalau nanti aku menemuimu..
Ingin kupeluk kau dengan rasa rinduku
Ingin kusampaikan ribuan cerita untukmu..
Cerita yang kini terpendam.. membatu.. namun mudah mencair..


Kawand..
Beruntunglah kalian yang masih memiliki seorang ayah..
Kalian masih dikasih kesempatan untuk memperpanjang sebuah kenangan..
Terus manfaatkan waktu sebaik-baiknya.. sebelum semuanya pergi..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar