Senin, 04 Juni 2012

Kisah si Tukang Es


 Kisah nyata di tahun 2004

Suatu hari ada seorang tukang es yang berkata pada istrinya, "Bu.. saya berniat untuk mengadakan acara Maulid Nabi.." ujar si Tukang Es itu.
"Uang darimana Pak.. penghasilan kita sehari-hari aja gag cukup untuk makan kita.." jawabnya sedih.
"Insya Allah bu.. saya ingin berusaha hanya karna Allah SWT"

Si tukang es itu bertawakal.. bekerja keras untuk membuat es sebanyak mungkin untuk dijual.. penghasilannya ditabungkan untuk mengadakan acara Maulid Nabi di rumahnya.. bekerja apapun asalkan halal selalu dia lakukan. Istrinya pun mendukung suaminya, dia mengumpulkan banyak barang bekas untuk dijual di tempat rongsokan.  Setahun berlalu.. tabungannya udah cukup untuk membuat acara Maulid Nabi. Bersama istrinya dia membuat makanan untuk para undangan yang hadir nanti, suami istri itu sangat bersemangat untuk mengadakan acara yang udah direncanakan setahun yang lalu. Undangan pun telah disebar, acara Maulid Nabi tinggal sehari lagi.

Esoknya pagi-pagi sekali si tukang es dan istrinya menghias rumahnya, bingkisan makanan udah tersusun rapih di beranda rumah. Mereka memakai pakaian yang terbaik, seakan dipersembahkan untuk hari yang spesial ini. Semua terlihat udah siap semua, mereka duduk di beranda menunggu para tamu undangan. Sejam, dua jam, tiga jam, hingga malam hari tak ada satu pun orang yang hadir. Mereka terlihat lelah dan putus asa..
Kemudian di tukang es itu menangis, memeluk istrinya dan berdoa "Ya Allah.. apakah ini  jawaban doa-doa hamba, hamba berniat untuk mengadakan acara di hari yang suci ini. Untuk bisa bertemu dengan Rasulku 'Muhammad SAW' di hari akhir nanti. Tapi hamba telah di dzalimi oleh tetangga-tetangga Hamba, tak ada seorang pun yang hadir.." 

Suasana menjadi hening, si tukang es beserta istrinya masih terduduk lemas, melihat semua bingkisan itu seperti setumpuk sampah yang masih tersusun rapih. Lalu tiba-tiba datanglah serombongan orang yang berkumpul di depan rumahnya. Suami istri itu terlihat bingung, dalam hatinya bertanya-tanya, siapakah mereka? seorang dari rombongan itu pun berkata..
"Hai Tukang Es.. saya Muhammad bin Abdullah, Allah telah mendengar doamu. Kami hadir untuk menghadiri acara Maulid yang kamu adakan. Ini aku dan para jamaahku.. aku telah menepati janjiku wahai Hamba Allah yang sangat mulia..."

Si Tukang Es itu menangis, tak percaya dengan apa yang ia lihat. Dalam sekerjap rombongan itu pun menghilang, beserta bingkisan makanan yang udah mereka siapkan. Ternyata Nabi Muhammad SAW menepati janjinya, beliau menemui orang-orang yang dengan tulus berniat untuk memperingati hari besarnya.

Subhanallah.. kita bisa ambil hikmah dari cerita si tukang es ini. Apapun sunah Rasulullah yang kita jalankan dengan ikhlas, Insya Allah semua akan berakhir bahagia. Si Tukang Es dan istrinya adalah ahli syurga.. Siapakah ahli syurga selanjutnya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar