Rabu, 23 Mei 2012

Curahan Hati Seorang Darmawan


Seseorang berjalan terseok-seok.. Dia seperti orang yang sedang kebingungan.. Tapi herannya orang ini seakan tak takut apa-apa.. Dia berpenampilan rapih, berdasi, memakai jas, membawa tas laptop.. seperti orang yang berada.. Namun dia berjalan kaki.. tanpa kendaraan..

Entah kemana tujuannya.. dia tak bertanya sedikitpun dengan orang-orang yang disekitarnya.. berjalan mengikuti langkah kakinya..
Sesaat dia berhenti disebuah warung, ia mengambil sebuah aqua gelas.. melepas dahaga ditengah siang bolong.. masih tanpa tujuan..

Dia melanjutkan perjalanannya.. tanpa peduli cacing di perutnya yang semakin sulit untuk diajak kerja sama.. <strong>mungkin kamu akan ikutan bingung dengan orang ini, kawand.. saya pun sebagai penulis ikutan bingung..</strong>

Dua jam dia berjalan, melewati sebuah pemukiman yang sangat gersang, keringatnya bercucuran. Dia masih menggenggam erat tas laptopnya.. akhirnya dia menyerah dengan kebingungannya.. tiba-tiba dia melihat seorang ustadz yang sedang menaiki sepeda menuju <em>langgar</em>

"Assalamualaikum Pak Ustadz.." sapanya.
"Waalaikumsalam.. maaf anda siapa ya?" tanyanya bingung karna tiba-tiba seseorang yang tak dikenalnya menyapanya hingga dia harus menghentikan sepedanya.
"Maaf Ustadz.. bolehkah saya ikut anda ke <em>langgar?</em>" tanyanya lagi.
"Ooohh tentu boleh Pak, silahkan naik sepeda saya. Biar saya bonceng.."

Mereka pun menuju tempat yang dituju.. Orang itu mengikuti Ustadz ke tempat wudhu. Merekapun sholat berjamaah..

"Ustadz.. bolehkah saya bertanya?"
"Tentu saja.. silahkan.."
"Apa yang akan Ustadz lakukan bila bertemu seseorang yang membawa uang ratusan juta rupiah.."
"Ooh saya akan membawa uang itu untuk naik haji.." jawabnya dengan semangat
"Mengapa begitu Ustadz?" tanyanya lagi
"Saya itu orang yang berilmu, saya butuh gelar.. dan gelar itu adalah Haji.. barangkali akan jadi haji yang mabrur.. dan kenapa kita harus melewatkan suatu rezeki.. siapa tau itu rezeki kita.. manfaatkanlah apa yang udah diturunkan oleh Allah.."

Orang itu bergegas pergi meninggalkan Ustadz yang sedang asyik dengan pemikirannya, dia pun bengong karna tersadar orang yang bersamanya tadi sholat sudah tidak ada di sampingnya..

Dia melanjutkan perjalanan.. masih seperti awal cerita.. dia belum ada tujuan.. kembali dia bertemu dengan seorang ustadz. Orang itu menanyakan hal yang sama..

"Saya akan gunakan untuk menyekolahkan anak saya.."

Dia pun kembali melanjutkan perjalanan dengan wajah yang hampir putus asa.. sudah 6 jam dia berjalan.. namun apa yang ia cari belum terpenuhi.. dia pun lelah untuk bertanya ke beberapa Ustadz.. sudah 18 Ustadz yang ia temui.. namun apa yang ia cari.. NIHIL..

"Assalamualaikum.." tiba-tiba ada seseorang tuna netra yang menyadari lamunannya.
"Waalaikumsalam.. sini Pak saya bantu untuk duduk.."
"Terima kasih.. maaf saya merepotkan, saya hanya lelah berjalan menuju Mesjid di seberang desa sana.. saya mencium bau orang makanya saya yakin untuk bisa beristirahat sebentar disini.." Ujarnya.
"Loh memang Bapak mau ngapain.. lagian tidak ada yang mengantar Bapak.." tanyanya lagi.
"Ohh saya ingin menghadiri acara Maulid di Mesjid.. kebetulan saya memang wajib hadir makanya saya berusaha untuk nyampe sana sebelum zuhur nanti.. nah Bapak sendiri sedang apa di sini.. cuacanya panas sekali.. jarang orang yang mau keluar rumah di siang bolong seperti ini.." tanyanya
"Saya sedang berkhayal Pak.. bisa mendapatkan uang ratusan juta dengan cuma-cuma.. tapi jika saya mendapatkannya saya pasti bingung akan digunakan untuk apa.." jawabnya
"Sedekahkan semuanya.." Ujarnya singkat
"Mengapa begitu Pak.." tanyanya bingung

"Kembalikan apa yang menjadi milik Allah.. kepada mereka yang lebih membutuhkan.. yakinlah.. urusan dunia bisa di capai kapanpun kita mau.. tapi urusan akhirat hanya Allah yang dapat mengatur.. apabila kita mendapatkan sesuatu yang bukan hak kita.. lebih baik kita sedekahkan semuanya.. kembalikan ke Allah dengan cara meyedekahkan ke orang-orang yang lebih membutuhkan.. Insya Allah.. akan digantikan ke sesuatu yang jauh lebih baik lagi.. asal kita ikhlas.."

"Subhanallah.. ini dia yang  saya cari selama perjalanan yang jauh ini.. tapi kan saya mengharapkan yang menjawab itu seorang Ustadz.. biar dia bisa menyalurkan uang-uang itu ke jamaah-jamaahnya yang membutuhkan.."

"Heii maksud anda apa.. saya ini bukan Ustadz.. tapi saya Kyai yang masih punya tanggung jawab kepada ratusan titipan Allah yang saya rawat di Pesantren saya.. saya kan ke Mesjid itu juga untuk memberikan tausiyah.. karna saya sudah ditunggu sama jamaah yang disana.. "

Orang itu menangis.. tenyata si Tuna Netra itu adalah seorang Kyai yang sangat dermawan.. dia memberikan tas laptopnya yang ternyata isinya adalah uang ratusan juta yang awalnya memang untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan. Fisik bukanlah wujud dari kesempurnaan.. namun cara berpikirnya yang membuat orang-orang disekitarnya sadar akan takdir Allah yang sangat indah yang membuat kita akan semakin dekat dengan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar